Gambar contoh desain rumah minimalis 2 lantai type 36 terbaru modern

Gambar contoh desain rumah minimalis 2 lantai type 36.

Disini akan dijelaskan beberapa macam perspektif makna atau arti rumah bagi masyarakat yang perlu kita pelajari saat ini. Secara singkat berdasarkan pemaparan sebelumnya akan dijabarkan enam makna rumah. Pemaknaaan dalam pemaparan ini banyak dipengaruhi teori tingkat kebutuhan (Hirarchy Level of Needs) yang berasal dari Abraham Maslow, sebagai berikut :

a) Rumah Sebagai Tempat Berlindungnya Keluarga

Dalam pengertian yang paling dasar, secara fisik atau bentuk maka rumah dilihat hanya sebagai pelindung. Contoh: rumah-rumah plastik di sekitar pinggir jalan kereta api, rumah kecil yang hanya cukup untuk melakukan kegiatan primer, seperti makan dan tidur, hanya memenuhi fungsinya sebagai tempat berlindung.

Disisi lain, kita perlu meninjau makna-makna dari sebuah rumah di mana penghuninya sangat sibuk sehingga juga hanya makan dan istirahat tidur di rumah. Mungkin fungsinya mampu kita samakan dengan sebuah hotel. Rumah semacam ini juga hanya mempunyai makna sebagai tempat berlindung saja.

b) Rumah sebagai Tempat yang “Aman-aman” untuk Keluarga

Berdasarkan dengan diagram Maslow kedua setelah physical needs yaitu safety needs,  rumah di sini bukan saja dilihat sebagai bentuk pelindung atau shelter, tetapi sudah ada macam kebutuhan akan rasa aman, sehingga rumah yang berada di bawah kolong saja tidak cukup, butuh adanya pembatas pembatas.
Contohnya, anak-anak yang bermain di lingkungan sekitar rumah, sering lari kembali ke rumah bila menemui sesuatu yang sulit, baik bila ibu anak berada di rumah maupun tidak. Di sini rumah memiliki arti tempat berlindung yang aman bagi anak. Banyak orang tanpa disadari juga mengartikan rumah dengan cara demikian. Mereka merasa paling tenang bila berada didalam rumah. Rumah memberikan rasa “terlindung dan aman” bagi dirinya.

c) Rumah sebagai Wadah Bentuk Kegiatan Sosial yang Utama di Masyarakat

Sejalan dengan tingkat Maslow yang nomer tiga ”belonging needs”, maka manusia membutuhkan adanya interaksi dengan warga lain. Interaksi antar anggota sering terjadi di dalam rumah. Maka, oleh sebab itu, rumah bisa dianggap sebagai wadah kegiatan sosial yang utama dalam keluarga.

Contohnya, sering kita mengatakan “nanti kita bicarakan itu di rumah saja,” demikian sering kita dengar ucapan antara ibu kepada anak atau ucapan antara suami dan istri. Rumah dianggap tempat paling tepat untuk berkomunikasi. Sebuah keluarga yang mementingkan makna arti  rumah sebagai wadah berkomunikasi biasanya mampu mengadakan ruang keluarga dalam rumahnya, tempat anggota keluargasaling bertukar informasi,gagasan pendapat, perasaan, serta mampu melakukan kegiatan tertentu secara bersama-sama.

d) Rumah sebagai Sarana Penghargaan Terhadap Diri Sendiri dan Keluarga

Tingkat hirarki yang keempat dari Abraham Maslow adalah ”esteem needs”, di mana orang membutuhkan pengakuan atas dirinya dari orang lain. Dalam hal ini,banyak kita lihat pada perumahan real estate yang mempunyai tipe rumah yang hampir sama, setelah dihuni selalu diperbaiki oleh penghuninya dan akan mengalami perubahan.

Ada keluarga yang sekedar merubah warna dari cat rumahnya, tetapi ada juga yang mampu membongkar pagarnya dengan bentuk lain. Dalam hal ini, perbaikan rumah dihayati sebagai sebuah eksistensi diri. Melalui rumah ini penghuninya mampu merasakan kepuasan karena sangat berhasil dalam menunjukkan inilah rumahku.

e) Rumah sebagai Sarana Kemampuan Mencapai Aktualisasi Diri

Pada level yang paling tinggi menurut Abraham Maslow adalah ”actualization needs”. Pada tingkatan ini, penghuni rumah sudah mampu mengekspresikan semua kebutuhan didalam rumah. Misalnya bila ia seorang pelukis, ia akan menyediakan sebuah studio lukisan untuk melukis, atau seorang musisi maka ia mampu mempunyai sebuah studio.

Rumah dirancang serta ditata sesuai dengan kebutuhan yang ada pada dirinya sendiri. Akibatnya rumah akan mencerminkan gambaran penghuninya secara tepat. Rumah juga dapat mengkomunikasikan siapa penghuninya rumah. Rumah sudah menyatu dengan diri penghuninya, ia tidak lagi berpikir apakah rumah tersebut dirasakan sebagi tempat berlindung, tempat yang aman,. Rumah adalah “dia”. Rumah pun juga menjadi tempat ia menemukan dirinya sendiri.,

f) Rumah sebagai Sarana Menikmati Keindahan 

Keindahan bukan  tercermin dari lukisan, busana, dan barang-barang seni rupa lainnya. Rumah juga dapat dibuat indah oleh penghuni rumah. Karena kebutuhan manusia akan keindahan  merupakan kebutuhan yang hakiki, maka sewajarnya orang yang merasa bahwa rumahnya indah akan mampu merasa lebih betah daripada orang yang mampu menganggap bahwa rumahnya tidak indah.

Dalam sebuah keluarga dilingkungan sosial, perlu ditinjau terlebih dahulu, untuk memenuhi kebutuhan apakah rumah mereka dirancang atau bahkan dibangun. Keluarga yang mementingkan prestasi dalam kehidupannya, sebaiknya memberi penekanan pada kamar tamu yang dapat dibuat indah serta megah.

Sedangkan keluarga yang memiliki kegemaran memasak dapat menempatkan tempat dapur dekat dengan ruang keluarga. apakah rasa privacy mampu dianggap penting oleh keluarga tersebut? Jika memang itu kebutuhan, maka dapat diciptakan area dimana setiap individu di rumah tersebut mendapat kesempatan untuk “bersemedi” (menyendiri). Dengan menyadari kebutuhan utama keluarga, maka penghuni akan dapat menghayati makna rumah yang sesungguhnya bagi mereka, dan kemudian dapat menatanya sesuai dengan kebutuhannya. Gambar contoh desain rumah minimalis 2 lantai type 36 Lihat juga Desain rumah klasik modern

Begitulah makna rumah berdasarkan teori bapak Psikologi Humanis yaitu Abraham Masloew,
Semoga Bermanfaat...... !!!


Gambar contoh desain rumah minimalis 2 lantai type 36
Gambar contoh desain rumah minimalis 2 lantai type 36

Back To Top